1.085 Mahasiswa UISU Diwisuda, 3 Program Studi Raih Akreditasi Unggul

KoranSumut.id – Medan : Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menggelar prosesi wisuda periode II tahun akademik 2024/2025 di Selecta Convention Hall Medan, Sabtu (23/08/2025). Sebanyak 1.085 mahasiswa diwisuda berasal dari 678 orang sarjana, 46 orang profesi dokter, dan 361 orang lulusan magister.

Dalam pidatonya, Rektor UISU Prof. Dr. Safrida, SE., M.Si mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studi dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan gerbang awal menuju pengabdian yang lebih luas di masyarakat. Rektor menekankan pentingnya lulusan UISU untuk memiliki daya saing tinggi, karakter kuat, serta kemampuan beradaptasi di tengah era disrupsi teknologi.

“Bekal ilmu, pengalaman, dan nilai-nilai Islami yang diperoleh di UISU harus menjadi dasar untuk berkarya demi kemajuan bangsa dan umat,” katanya penuh semangat.

Rektor juga memaparkan berbagai capaian UISU selama satu tahun terakhir, di antaranya keberhasilan tiga Program Studi meraih akreditasi Unggul yaitu Ilmu Hukum, Agroteknologi, dan Magister Agribisnis, serta 21 Program Studi meraih predikat Baik Sekali. UISU juga berhasil membuka Program Magister Pendidikan Agama Islam, menambah tiga dosen bergelar Doktor, dan melahirkan satu Guru Besar baru dari Fakultas Sastra, yakni Prof. Dr. M. Manugeren, M.A. Pencapaian ini melengkapi berbagai prestasi riset, termasuk tujuh proposal penelitian dosen UISU yang lolos pendanaan Ditjen Diktiristek dengan nilai ratusan juta rupiah.

Pada kesempatan yang sama, Rektor juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi di event internasional. Fadilah Dabutar, mahasiswa Fisip meraih Juara 3 Pencak Silat Indonesia Open Championship 2025 serta Musa Arjianshah yang meraih Juara 3 pada FIA Asia Pacific Rally Championship 2025.

Selain itu, UISU juga bangga atas pengangkatan Dr. Syamsafitri, SP., MP sebagai Ketua Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, yang menjadi bukti pengakuan nasional atas kompetensi dosen UISU.

Rektor menambahkan, UISU saat ini telah memperluas jejaring kerjasama dengan menjalin 18 MoU nasional dan 9 MoU internasional, kemudian membentuk Divisi Halal Center sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengembangan keilmuan dan layanan berbasis kebutuhan Masyarakat, serta Penyerahan Beasiswa Kepada 10 Orang Mahasiswa dari Ikatan Keluarga Alumni UISU.

Ketua Pembina Yayasan UISU Prof. Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH., MH melalui sambutannya juga berpesan, agar para wisudawan senantiasa menjaga nama baik almamater dan tidak berhenti menuntut ilmu meski sudah menyelesaikan pendidikan formal. Ia mengingatkan pesan para pendiri UISU yang menyatakan bahwa universitas ini adalah titipan untuk generasi muda penerus bangsa.

“Karya dan kiprah Saudara di masyarakat akan menjadi cermin dari almamater. Oleh karena itu, jagalah integritas, jadilah lulusan yang membawa manfaat, dan buktikan bahwa UISU melahirkan generasi bangsa yang Islami, cerdas, serta berakhlakul karimah,”ujarnya.

Kepala LLDikti Wilayah I Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, PhD dalam sambutannya memberikan apresiasi atas capaian UISU yang terus berkembang menjadi universitas unggulan. Ia menekankan agar lulusan UISU siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan kemampuan beradaptasi di era digital serta memperluas jejaring global.

Ia juga berpesan agar para wisudawan selalu menghormati orang tua, karena doa dan dukungan merekalah yang menjadi kunci keberhasilan hingga hari wisuda ini.

Momentum wisuda juga semakin istimewa dengan penyampaian pidato Guru Besar dari Prof. Dr. M. Manugeren, M.A., yang baru saja dikukuhkan dalam bidang Ilmu Sastra dan Budaya. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya sastra dan budaya sebagai jembatan dialog antar kehidupan, penumbuh pola pikir kritis, serta wadah refleksi yang membangun peradaban humanis dan berkeadilan.

“UISU bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang lahirnya transformasi berkelanjutan yang melahirkan insan cendekia berakhlak mulia serta berdampak bagi masyarakat. Jabatan Guru Besar ini bukan sekadar kebesaran, melainkan amanah ilmiah yang harus dijalankan dengan integritas, tanggung jawab, dan keikhlasan,” ungkapnya.

Acara wisuda ditutup dengan pembacaan ikrar lulusan yang dipimpin oleh perwakilan wisudawan terbaik, ucapan terima kasih kepada orang tua, serta doa bersama.

 

Pos terkait