Dinas LHK Sumut Ungkap Penyebab Karhutla Seluas 100 Hektare di Samosir

KoranSumut.id – Medan : Dinas Lingkungan dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara akhirnya membeberkan penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan objek wisata Menara Pandang Tele, Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Selasa (1/7) awal pekan ini. Karhutla seluas 100 hektare itu diduga kuat berasal dari api sisa puntung rokok yang dibuang ke jalan oleh pengendara bermotor.

Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum, dan Peningkatan Kapasitas Dinas LHK Sumut, Zainuddin Harahap, mengatakan sumber api berasal dari tepi jalan.

Bacaan Lainnya

“Lokasi awal terbakar berada di pinggir jalan dan waktu kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 atau 01.00,” kata Zainuddin, Sabtu (05/07/2025).

Menurut Zainuddin, sisa puntung rokok gampang menyulut besar lantaran posisi awal api berada di tepi jalan yang dipenuhi ilalang. Karhutla diduga kuat akibat kelalaian pengguna jalan.

“Kami menduga kejadian ini akibat kelalaian pengguna jalan yang membuang puntung rokok atau sejenis lainnya ke jalan. Apalagi di lokasi banyak bahan bakar (ilalang) serta kuatnya embusan angin ditambah musim kemarau yang mendukung terjadinya karhutla,” ucapnya.

Zainuddin menjelaskan karhutla yang terjadi di kawasan objek wisata Menara Pandang Tele telah padam, Jumat (4/7) kemarin. Kendati demikian, Dinas LHK masih menemukan bara di sejumlah titik.

“Sampai dengan saat ini di lokasi kobaran api sudah tidak ada, kepulan asap saja yang berasal dari bara,” jelasnya.

Kini, Dinas LHK Sumut bersama tim gabungan masih berjaga di lokasi untuk mencegah karhutla terulang kembali. Mereka masih berupaya memadamkan bara sisa dari karhutla di beberapa titik.

“Kami sedang menyisir bara tersebut di lokasi yang bisa dijangkau. Sebab bara itu masih punya potensi menjadi kobaran api jika bahan bakar dan embusan angin masih ada,” pungkas Zainuddin. (Ghiyatuddin)

Pos terkait