KoranSumut.id – Batubara : Dua nelayan asal Medang Deras meninggal dunia usai kapal boat yang mereka tumpangi terbalik saat kondisi cuaca hujan disertai angin kencang.
Kapal Boat tersebut diketahui terbalik di perairan Selat Malaka, Desa Lalang, Kabupaten Batubara, pada Selasa (10/06/2025) pukul 01.00 WIB dinihari.
Kedua nelayan yang menjadi korban atas peristiwa nahas itu yakni, Umar berusia 61 tahun, merupakan warga Dusun Mandarsyah, Desa Pematang Nibung, Kecamatan Medang Deras dan M. Nasir, berusia 54 tahun warga Dusun Sempurna, Desa Medang Kecamatan Medang Deras, Batubara.
Sarifuddin, Kepala Desa Lalang menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat sedang melaut. Kondisi hujan disertai angin kencang menyebabkan kapal boat terbalik.
“Informasi ada 6 orang di kapal boat itu yang terpental ke laut. 2 orang ini hilang tapi tadi malam juga ditemukan dengan keadaan sudah meninggal dunia,” kata Sarifuddin.
Sementara, Kapolsek Medang Deras, AKP A.H Sagala membenarkan peristiwa itu.
“Ya benar, tadi kita juga sedang melayat di rumah duka. Tadi malam kita taunya setelah laporan dari saksi Rudi yang mendapat informasi mertuanya meningal dunia di laut,” ucapnya.
Mantan Kasi Humas Polres Batubara ini juga mengatakan, pihak keluarga ikhlas atas peristiwa duka ini dan berkenan untuk tidak dilakukan otopsi.
“Keluarga korban tadi sudah membuat surat pernyataan. Jadi ini murni kecelakaan,” terangnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan kondisi cuaca ekstrem di Sumatera Utara.
Berdasarkan analisis sementara BMKG, adanya bibit siklon tropis 92W di bagian barat Filipina menyebabkan massa udara di bagian barat Sumatera Utara bergerak ke arah timur.
Saat melewati pegunungan Bukit Barisan, bagian bawah massa udara tersebut menyebabkan hujan di bagian barat pegunungan, sementara di bagian timur mengalami angin kencang yang kering.
Kondisi ini ditandai oleh arah angin baratan dengan kecepatan hingga 22 knot (44 km/jam) dan kelembaban udara hingga 51%, yang berlangsung dari pagi hingga siang hari. BMKG memprakirakan kondisi serupa akan terjadi hingga 2-3 hari ke depan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada akan peningkatan suhu udara, kelembaban udara yang cukup rendah, dan kecepatan angin yang juga meningkat. (Ghiyatuddin)